Kecanduan makanan dan hubungannya dengan perilaku makan yang tidak teratur dan obesitas (2019)

Makan Berat Gangguan. 2019 Mar 8. doi: 10.1007 / s40519-019-00662-3.

Örengör G1, Gezer C2.

Abstrak

TUJUAN:

Kecanduan makanan, gangguan makan, dan obesitas adalah faktor yang saling menguatkan, atau faktor yang dapat memicu satu sama lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kecanduan makanan, perilaku makan yang tidak teratur dan obesitas.

METODE:

Penelitian ini dilakukan dengan mahasiswa 370. Kecanduan makanan dinilai menggunakan Yale Food Addiction Scale (YFAS) dan perilaku makan yang tidak teratur dinilai dengan Eating Attitude Test (EAT) -26. Skala digital digunakan untuk mengukur berat badan, sedangkan untuk pengukuran tinggi, pinggang dan lingkar pinggul, pita pengukur non-peregangan digunakan sesuai dengan teknik standar.

HASIL:

Di antara peserta, 35.7% mendapat nilai tinggi di EAT-26, sementara 21.1% mendapat nilai tinggi di YFAS. Wanita merupakan rasio yang lebih tinggi dari mereka yang memiliki skor tinggi pada YFAS dan EAT-26 (p <0.05). Secara keseluruhan, rasio skor tinggi YFAS lebih tinggi dalam kasus skor tinggi EAT-26 (32.6%) dibandingkan dengan skor rendah (14.7%) (p <0.001). Ada hubungan positif lemah antara skor YFAS dan EAT-26 (r = 0.165, p = 0.001) dan sama antara skor YFAS, berat badan, dan indeks massa tubuh (r = 0.263, p <0.001; r = 0.319, p <0.001 , masing-masing).

KESIMPULAN:

Singkatnya, hubungan positif ditemukan antara kecanduan makanan, perilaku makan yang tidak teratur dan indeks massa tubuh. Wanita terbukti memiliki risiko kecanduan makanan dan gangguan makan yang lebih tinggi daripada pria. Studi lebih lanjut dapat dilakukan untuk menganalisis korelasi ini menggunakan berbagai faktor pengendali.

TINGKAT BUKTI:

Level V, studi deskriptif cross-sectional.

KATA KUNCI: Indeks massa tubuh; Gangguan Makan; Kecanduan makanan; Kegemukan

PMID: 30850958

DOI: 10.1007/s40519-019-00662-3