Perubahan otak berkorelasi dengan penghambatan respons dan pemrosesan kesalahan pada wanita dengan obesitas dan kecanduan makanan manis: Sebuah studi pencitraan magnetik fungsional (2017)

Obes Res Clin Pract. 2017 Mei 25. pii: S1871-403X (17) 30044-3. doi: 10.1016 / j.orcp.2017.04.011.

Hsu JS1, Wang PW2, Ko CH3, Hsieh TJ4, Chen CY1, Yen JY5.

Abstrak

LATAR BELAKANG:

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hubungan impulsivitas dan otak dari penghambatan respon dan kesalahan pemrosesan pada wanita dengan obesitas dan kecanduan makanan manis (O & SFA).

METODE:

Kami mengevaluasi penghambatan respons dan pemrosesan kesalahan dengan pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) pada subjek dengan O & SFA dan kontrol. Dua puluh perempuan dengan O & SFA dan 20 kontrol direkrut. Semua subjek melakukan tugas Go / No-go yang dirancang terkait acara di bawah fMRI dan mengisi kuesioner terkait keinginan dan impulsif makanan.

HASIL:

Kelompok O & SFA menunjukkan skor yang lebih tinggi untuk impulsivitas daripada kelompok kontrol. O & SFA juga menunjukkan aktivasi otak yang lebih rendah saat memproses penghambatan respons pada operkulum rolandik kanan dan thalamus daripada kontrol. Baik O & SFA dan grup kontrol menunjukkan aktivasi insula dan caudate selama pemrosesan kesalahan. Aktivasi pada insula kiri, precuneus, dan putamen bilateral lebih tinggi pada subjek dengan O & SFA dibandingkan pada kelompok kontrol.

KESIMPULAN:

Hasil kami mendukung fakta bahwa jaringan fronto-striatal terlibat dalam penghambatan respons, dan caudate serta insula berkontribusi pada pemrosesan kesalahan. Selain itu, wanita dengan O & SFA mengalami gangguan operkulum rolandik saat memproses penghambatan respons dan memiliki aktivasi insular dan putamen yang lebih besar dalam mempertahankan fungsi pemrosesan kesalahannya.

KATA KUNCI:

Pemrosesan kesalahan; Impulsif; Insula; Kegemukan; Penghambatan respons; Kecanduan makanan manis

PMID: 28552670

DOI: 10.1016 / j.orcp.2017.04.011