Asosiasi Nesfatin-1, Acrelated Ghrelin, dan Cortisol dengan Skor Kompulsi, Kecanduan Makanan, dan Makan Binge pada Orang Dewasa dengan Berat Normal dan dengan Obesitas (2018)

Ann Nutr Metab. 2018 Jun 25; 73 (1): 54-61. doi: 10.1159 / 000490357.

Lopez-Aguilar I, Ibarra-Reynoso LDR, Malacara JM.

Abstrak

LATAR BELAKANG / TUJUAN:

Perubahan perilaku makan tidak cukup diakui dalam perhatian klinis orang dewasa dengan obesitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji karakteristik perilaku makan berlebihan dan hubungannya dengan depresi, stres yang dirasakan, ghrelin terasilasi, nestafin-1, dan kortisol.

METODE:

Studi perbandingan cross-sectional ini termasuk peserta 80 dengan obesitas dan 50 dengan berat badan normal. Para relawan menyelesaikan kuesioner untuk mengevaluasi gejala kecanduan makanan (FA), obsesif kompulsif, pesta makan (BE), depresi, dan stres yang dirasakan. Kami mengukur glukosa, lipid, ghrelin terasilasi, nesfatin-1, dan insulin dalam sampel darah puasa serta kortisol urin. Kami membandingkan kelompok dengan uji t siswa, dan analisis ragam, dan menguji hubungan dengan regresi logistik dan berganda.

HASIL:

Dengan regresi berganda, skor total BE dikaitkan secara positif dengan FA (p <0.0001) dan skor total depresi (p <0.0001). Dengan regresi logistik, skor positif FA dikaitkan dengan ghrelin (p <0.02). Skor total stres yang dirasakan dikaitkan secara negatif dengan kortisol (p <0.0006).

KESIMPULAN:

BE dan FA sangat terkait dalam perjanjian dengan konsep bahwa kedua kondisi memiliki fitur yang tumpang tindih. Gejala depresi berhubungan dengan gejala gangguan perilaku makan. Skor positif FA dikaitkan dengan ghrelin. Total skor BE dikaitkan dengan nesfatin-1.

KATA KUNCI: Ghrelin terasilasi; Pesta makan; Kecanduan makanan; Nesfatin-1; Gangguan kompulsif obsesif

PMID: 29940599

DOI: 10.1159/000490357