Peningkatan motivasi insentif pada tikus rawan obesitas dimediasi oleh NAc core CP-AMPARs (2018)

Neurofarmakologi. 2018 Mar 15; 131: 326-336. doi: 10.1016 / j.neuropharm.2017.12.039. Epub 2017 Des 29.

Derman RC1, Ferrario CR2.

Abstrak

Studi pada manusia menunjukkan bahwa respons motivasi insentif yang lebih kuat terhadap isyarat makanan Pavlovian dapat mendorong konsumsi berlebihan yang mengarah ke dan mempertahankan obesitas, terutama pada individu yang rentan. Namun, apakah motivasi insentif yang meningkat ini muncul sebagai konsekuensi dari obesitas atau lebih tepatnya mendahului obesitas tidak diketahui. Selain itu, sementara studi pencitraan manusia telah memberikan informasi penting tentang perbedaan dalam respon striatal antara individu yang rentan dan tidak rentan, mekanisme saraf yang menjadi mediator perbedaan perilaku ini tidak diketahui. Nucleus Accumbens (NAc) memediasi pencarian hadiah yang dipicu isyarat dan aktivitas di NAc ditingkatkan pada populasi yang rentan terhadap obesitas. Oleh karena itu di sini, kami menggunakan tikus yang kegemukan dan rentan terhadap obesitas untuk memeriksa perbedaan intrinsik dalam motivasi insentif, dan peran AMPAR NAc dalam ekspresi perilaku ini sebelum obesitas. Kami menemukan bahwa tikus rawan obesitas menunjukkan pencarian makanan yang dipicu oleh isyarat kuat (PIT). Menggunakan infus intra-NAc dari antagonis AMPAR, kami menunjukkan bahwa perilaku ini dimediasi secara selektif oleh CP-AMPAR di inti NAc. Selain itu, data biokimia menunjukkan bahwa ini sebagian disebabkan oleh peningkatan ekspresi permukaan CP-AMPAR yang diinduksi oleh pengalaman dalam NAc tikus rawan obesitas. Sebaliknya, pada tikus yang resistan terhadap obesitas PIT lemah dan tidak dapat diandalkan dan pelatihan tidak meningkatkan ekspresi permukaan AMPAR NAc. Secara kolektif, data ini menunjukkan bahwa isyarat makanan memperoleh kontrol motivasi insentif yang lebih besar pada populasi yang rentan terhadap obesitas sebelum perkembangan obesitas. Ini memberikan dukungan pada gagasan bahwa peningkatan motivasi insentif intrinsik mungkin merupakan faktor penyumbang, bukan konsekuensi dari obesitas. Selain itu, data ini menunjukkan peran baru untuk regulasi yang diinduksi oleh pengalaman NAc CP-AMPARs di PIT, menunjukkan potensi paralel mekanistik antara proses yang mengarah pada kecanduan dan obesitas.

KATA KUNCI: Reseptor AMPA; Kecanduan; Plastisitas glutamat; Motivasi; LUBANG; Striatum

PMID: 29291424

DOI: 10.1016 / j.neuropharm.2017.12.039