Bukti bahwa asupan gula berlebihan yang terputus-putus menyebabkan ketergantungan opioid endogen (2002)

Obes Res. 2002 Jun;10(6):478-88.

Colantuoni C, Rada P, McCarthy J, Patten C, Avena NM, Chadeayne A, Hoebel BG.

Abstrak

TUJUAN:

Tujuannya adalah untuk menentukan apakah penarikan dari gula dapat menyebabkan tanda-tanda ketergantungan opioid. Karena makanan yang enak merangsang sistem saraf yang berimplikasi pada kecanduan obat, maka dihipotesiskan bahwa asupan gula yang intermiten dan berlebihan dapat menciptakan ketergantungan, seperti yang ditunjukkan oleh tanda-tanda penarikan.

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN:

Tikus jantan kekurangan makanan selama 12 jam setiap hari, termasuk 4 jam di awal gelap, dan kemudian menawarkan glukosa 25% yang sangat enak di samping mengunyah untuk 12 jam berikutnya. Penarikan diinduksi oleh nalokson atau kekurangan makanan. Tanda-tanda penarikan diukur dengan observasi, rekaman ultrasonik, tes labirin ditambah tinggi, dan mikrodialisis in vivo.

HASIL:

Naloxone (20 mg / kg secara intraperitoneal) menyebabkan tanda-tanda somatik, seperti gigi gemeletuk, forepaw tremor, dan head shake. Kehilangan makanan selama 24 jam menyebabkan tanda penarikan spontan, seperti gigi gemeletuk. Nalokson (3 mg / kg secara subkutan) menyebabkan berkurangnya waktu pada lengan yang terbuka dari labirin yang ditinggikan dan ditambah, di mana lagi-lagi obrolan gigi yang signifikan dicatat. Efek kecemasan plus labirin direplikasi dengan empat kelompok kontrol untuk perbandingan. Accumbens mikrodialisis mengungkapkan bahwa nalokson (10 dan 20 mg / kg secara intraperitoneal) menurunkan dopamin ekstraseluler (DA), sedangkan dosis yang bergantung pada peningkatan asetilkolin (ACh). Ketidakseimbangan DA / ACh yang diinduksi nalokson direplikasi dengan sukrosa 10% dan nalokson 3 mg / kg secara subkutan.

DISKUSI:

Berulang-ulang, asupan gula yang berlebihan menciptakan keadaan di mana antagonis opioid menyebabkan tanda-tanda perilaku dan neurokimiawi dari penghentian opioid. Indeks kecemasan dan ketidakseimbangan DA / ACh secara kualitatif mirip dengan penarikan dari morfin atau nikotin, menunjukkan bahwa tikus telah menjadi tergantung pada gula.