Eksplorasi kecanduan makanan pada pasien anak: Investigasi pendahuluan (2009))

J Addict Med. 2009 Mar;3(1):26-32. doi: 10.1097/ADM.0b013e31819638b0.

Merlo LJ1, Klingman C, Malasanos TH, Silverstein JH.

Abstrak

TUJUAN:

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kemungkinan bahwa gejala kecanduan makanan mungkin ada untuk beberapa anak dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin terkait dengan kecanduan makanan anak.

METODE:

Peserta adalah anak-anak 50 (berusia 8-19), direkrut dari Klinik Pediatrik Lipid di rumah sakit pendidikan tenggara yang besar, dan orang tua / wali mereka. Peserta mengisi kuesioner untuk menilai sikap dan perilaku terkait makanan dan makan, serta gejala kecanduan makanan.

HASIL:

Perilaku dan sikap yang dilaporkan oleh orang tua dan anak menunjukkan pola yang serupa. Peringkat BMI anak secara signifikan berkorelasi dengan makan berlebihan (r = 42, p = 02) dan makan emosional (r = 33, p = 04). Sebagai catatan, 15.2% anak menyatakan bahwa mereka “Sering”, “Biasanya”, atau “Selalu” berpikir bahwa mereka kecanduan makanan, dan 17.4% lainnya melaporkan bahwa mereka “Kadang-kadang” merasa seperti itu. Gejala kecanduan makanan berkorelasi signifikan dengan anak makan berlebihan (r = .64, p <.001), makan tidak terkontrol (r = .60, p <.001), makan emosi (r = .62, p <.001), makanan keasyikan (r = .58, p <.001), terlalu memperhatikan ukuran tubuh (r = .54, p <.001), dan kesadaran dan kontrol kalori (r = -.31, p = .04).

KESIMPULAN:

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa “kecanduan makanan” mungkin menjadi masalah nyata bagi sebagian anak yang menderita kelebihan berat badan / obesitas. Identifikasi kecanduan makanan dapat meningkatkan upaya pengobatan obesitas untuk subset pasien ini.