Obesitas dikaitkan dengan kurangnya kontrol penghambatan dan gangguan reaktivitas variabilitas detak jantung dan pemulihan dalam menanggapi rangsangan makanan (2017)

Int J Psychophysiol. 2017 Apr 5. pii: S0167-8760 (16) 30731-0. doi: 10.1016 / j.ijpsycho.2017.04.001.

Spitoni GF1, Ottaviani C2, Petta AM3, Zingaretti P4, Aragona M5, Sarnicola A6, Antonucci G2.

Abstrak

Teori terbaru membandingkan obesitas dengan kecanduan dalam hal kurangnya kontrol penghambatan di kedua populasi klinis. Penelitian ini menghipotesiskan gangguan penghambatan pada pasien obesitas yang tercermin dalam fungsi eksekutif dan penurunan tonus vagal (diindeks oleh penurunan variabilitas detak jantung; HRV) sebagai respons terhadap rangsangan makanan. Dua puluh empat pasien rawat inap dengan obesitas (wanita 19) dan kontrol 37 (wanita 24) menjalani pemantauan EKG selama baseline, melihat rangsangan makanan, dan fase pemulihan. Tes dan kuesioner yang menilai kontrol penghambatan dan disposisi psikopatologis juga diberikan.

Seperti yang dihipotesiskan, pasien ditandai dengan defisit dalam semua tes yang mengukur kapasitas penghambatan. Hasil juga menunjukkan pengurangan HRV yang lebih besar dan gangguan pemulihan HRV sebagai respons terhadap rangsangan makanan pada pasien obesitas dibandingkan dengan kontrol. Dorongan untuk makan dialami oleh pasien obesitas tanpa adanya kebutuhan kalori dapat bergantung pada gangguan fungsi penghambatan dan vagal.

Hasil dibahas dalam hal implikasi untuk terapi.

KATA KUNCI: Makanan; Variabilitas detak jantung; Kontrol penghambatan; Kegemukan

PMID: 28390903

DOI: 10.1016 / j.ijpsycho.2017.04.001