Bukti praklinis untuk potensi kecanduan makanan yang sangat enak: Perkembangan saat ini terkait dengan pengaruh ibu (2016)

Nafsu makan. 2016 Des 15. pii: S0195-6663 (16) 30935-7. doi: 10.1016 / j.appet.2016.12.019.

Wiss DA1, Criscitelli K2, Emas M3, Avena N4.

Abstrak

Sudah diketahui bahwa obesitas telah mencapai proporsi pandemi. Selama empat dekade terakhir, prevalensi obesitas dan obesitas tidak sehat telah meningkat secara substansial pada pria dan wanita di seluruh dunia. Meskipun ada banyak faktor penyebab yang mengarah pada kenaikan berat badan yang berlebihan termasuk genetik dan gaya hidup, transformasi lingkungan makanan tidak diragukan lagi telah berkontribusi pada tingginya tingkat obesitas. Lanskap makanan saat ini dibanjiri dengan makanan yang direkayasa untuk mengandung kadar gula dan lemak yang sangat tinggi. Konsumsi berlebihan dari jenis makanan ini mengesampingkan mekanisme homeostatis, yang dalam keadaan normal mengatur nafsu makan dan massa tubuh, yang mengarah ke makan hedonis. Bukti dari literatur hewan telah menggambarkan gangguan yang dipengaruhi gizi yang terjadi dalam jalur dopamin mesolimbik, serta respons perilaku maladaptif yang dihasilkan dari konsumsi kronis makanan yang sangat enak. Adaptasi neurobehavioral ini mirip dengan apa yang diamati dalam penyalahgunaan obat. Bukti terbaru juga mendukung bahwa paparan ibu terhadap makanan ini mampu memicu perubahan neurobehavioral pada anak. Oleh karena itu tujuan dari tinjauan ini adalah untuk meringkas perkembangan saat ini pada potensi kecanduan makanan yang sangat enak, serta menerangkan dampak hiperfagia dan obesitas ibu pada neurocircuitry terkait-hadiah dan perilaku seperti kecanduan pada keturunan.

KATA KUNCI: Kecanduan; Sangat enak; Keibuan; Kegemukan; Penghargaan; Gula

PMID: 27989563

DOI: 10.1016 / j.appet.2016.12.019