Hubungan antara "kecanduan makanan" dan adipositas viseral pada wanita muda (2016)

Physiol Behav. 2016 Apr 1; 157: 9-12. doi: 10.1016 / j.physbeh.2016.01.018.

Pursey KM1, Gearhardt AN2, Burrows TL3.

Abstrak

TUJUAN:

Ada peningkatan minat dalam peran makan seperti kecanduan dalam penambahan berat badan. Tidak ada penelitian yang menyelidiki hubungan antara pola makan yang membuat ketagihan dan pola spesifik penumpukan lemak yang merupakan indikator sensitif dari risiko penyakit kronis. Studi eksplorasi ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara Yale Food Addiction Scale (YFAS) yang dinilai “kecanduan makanan” dan adipositas viseral.

METODE:

Orang dewasa Australia berusia 18-35 tahun direkrut untuk survei online termasuk demografi dan YFAS. YFAS adalah alat berisi 25 item yang dirancang untuk menilai perilaku makan seperti kecanduan dan menggunakan dua hasil penilaian, "diagnosis" dan "skor gejala". Peserta memiliki pengukuran antropometri yang diambil [tinggi, berat badan dan komposisi tubuh (lemak visceral, massa lemak, persentase lemak tubuh)] menggunakan protokol standar.

HASIL:

Sembilan puluh tiga peserta perempuan (usia 24.3 ± 4.0 tahun, BMI 24.3 ± 6.0 kg / m (2)) menyelesaikan semua pengukuran. Dua puluh satu peserta (22.3%) memenuhi kriteria yang telah ditetapkan untuk "diagnosis" YFAS. "Skor gejala" YFAS berkorelasi sedang dengan area lemak viseral (r = 0.36, p <0.001), dan "skor gejala" memprediksi peningkatan area lemak viseral [r (2) = 0.17, β = 1.17, p = 0.001]. Ukuran efek cukup untuk semua variabel.

KESIMPULAN:

Studi ini menunjukkan bahwa YFAS menilai FA dikaitkan dengan deposisi lemak visceral, indikator sensitif peningkatan risiko kardiometabolik. Penelitian di masa depan diperlukan untuk menyelidiki apakah FA memprediksi kenaikan berat badan di masa depan.

KATA KUNCI:

Adipositas; Kecanduan makanan; Lemak visceral; Skala Kecanduan Makanan Yale

PMID:

26796889

DOI:

10.1016 / j.physbeh.2016.01.018

[PubMed - dalam proses]