Gambling mendesak dalam perjudian patologis studi pencitraan resonansi magnetik fungsional (2003)

 2003 Aug;60(8):828-36.

Potenza MN1, Steinberg MASkudlarski PFulbright RKLacadie CMWilber MKRounsaville BJGore JCWexler BE.

Abstrak

LATAR BELAKANG:

Desakan perjudian dalam perjudian patologis (PG) sering kali mendahului keterlibatan dalam perilaku perjudian yang merusak diri sendiri. Pemahaman yang lebih baik tentang korelasi saraf dari dorongan perjudian di PG akan memajukan pemahaman kita tentang mekanisme otak yang mendasari PG dan akan membantu mengarahkan penelitian ke perawatan yang efektif.

METODE:

Pencitraan resonansi magnetik fungsional Echoplanar digunakan untuk menilai fungsi otak selama menonton skenario yang direkam dengan video dengan konten perjudian, bahagia, atau sedih. Para peserta menilai kualitas dan besarnya tanggapan emosional dan motivasi mereka.

HASIL:

Pria dengan PG (n = 10) melaporkan mean +/- SD dorongan perjudian yang lebih besar setelah melihat skenario perjudian vs subjek kontrol (n = 11) (5.20 +/- 3.43 vs 0.32 +/- 0.60; chi21,19 = 21.71; P < 001). Kelompok tidak berbeda secara signifikan dalam tanggapan subyektif mereka terhadap rekaman video bahagia (P = 56) atau sedih (P = 81). Perbedaan antara kelompok yang paling menonjol dalam aktivitas saraf diamati selama periode awal melihat skenario perjudian: subjek PG menunjukkan aktivitas yang relatif menurun di korteks frontal dan orbitofrontal, ganglia kaudatus / basal, dan talamus dibandingkan dengan kontrol. Pola yang berbeda dari aktivitas otak regional diamati dalam waktu temporal tertentu dari menonton rekaman video. Misalnya, perbedaan yang dilokalisasi pada cingulate anterior ventral selama periode terakhir menonton rekaman video perjudian, sesuai dengan presentasi rangsangan perjudian yang paling provokatif. Meskipun perbedaan kelompok dalam aktivitas otak diamati selama melihat skenario sedih dan bahagia, mereka berbeda dari yang sesuai dengan skenario perjudian.

KESIMPULAN:

Pada pria dengan PG, presentasi isyarat perjudian memunculkan dorongan perjudian dan mengarah pada pola dinamis temporer dari perubahan aktivitas otak pada struktur otak frontal, paralimbik, dan limbik. Saat melihat isyarat perjudian, subjek PG menunjukkan aktivitas yang relatif menurun di daerah otak yang terlibat dalam regulasi impuls dibandingkan dengan kontrol.