Analisis tentang prevalensi dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku risiko kesehatan remaja Kebangsaan Dong dan Bai di pedesaan daerah pegunungan Wuling di 2016. (2018)

Wei Sheng Yan Jiu. 2018 Sep;47(5):782-788.

[Artikel dalam Bahasa Cina]

Zhang T1, Zhang F1, Xiong J1.

Abstrak

TUJUAN:

Untuk memahami prevalensi perilaku berisiko kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi remaja Bangsa Dong dan Bai di pedesaan daerah pegunungan Wuling.

METODE:

Dengan metode layered, random dan total sampling, 2176 remaja Kebangsaan Dong dan Bai direkrut dari bulan September sampai Oktober 2016 di pedesaan pegunungan Wuling. Penyelidikan dilakukan berdasarkan "Skala dan metode evaluasi perilaku terkait kesehatan / berisiko untuk remaja di China". Menganalisis perilaku bias diet, kurang olah raga, keinginan bunuh diri, merokok, minum alkohol dan kecanduan internet. Analisis regresi logistik non kondisional digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi perilaku risiko kesehatan.

HASIL:

Tingkat laporan bias diet, kurangnya latihan fisik, keinginan bunuh diri, merokok, minum dan kecanduan internet adalah 36. 95% (804), 55. 15% (1200), 19. 03% (414), 13. 60% (296), 30. 88% (672) dan 7. 12% (155), masing-masing. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa faktor risiko bias pola makan adalah siswi (OR = 1. 275, P = 0. 012), kurang olah raga (OR = 1. 751, P <0. 001), depresi (OR = 1. 297, P = 0. 046), keinginan bunuh diri (OR = 1. 280, P = 0. 036) dan kecanduan internet (OR = 1. 753, P = 0. 001). Faktor risiko kurang latihan jasmani adalah SMA (OR = 1. 839, P <0. 001), siswi (OR = 1. 478, P <0. 001), keluarga inti (OR = 1. 240, P = 0. 034) dan bias diet (OR = 1. 717, P <0. 001). Faktor risiko keinginan bunuh diri adalah anak sekolah (OR = 1. 789, P <0. 001), anak tunggal (OR = 1. 452, P = 0. 030), perkelahian (OR = 1. 894, P <0. 001), kesepian (sering atau selalu OR = 4. 484, P <0. 001), insomnia (sering atau selalu OR = 2. 392, P <0. 001), depresi (OR = 2. 555, P <0 001) dan adiksi internet (OR = 1. 766, P = 0. 004), faktor protektif ada di tempat tinggal (OR = 0. 755, P = 0. 029). Faktor risiko merokok adalah di tempat tinggal (OR = 1. 638, P = 0. 004), berkelahi (OR = 2. 315, P <0. 001), insomnia (sering atau selalu OR = 2. 116, P = 0. 004) dan minum (OR = 5. 456, P <0. 001), faktor pelindungnya adalah siswi (OR = 0. 132, P <0. 001) dan catatan sekolah (di atas rata-rata atau baik OR = 0. 571, P = 0. 004). Faktor risiko minum alkohol adalah total pendapatan bulanan keluarga (di atas 3000 yuan OR = 1. 648, P = 0. 015), perkelahian (OR = 1. 990, P <0. 001), keinginan bunuh diri (OR = 1. 363, P = 0. 019), merokok (OR = 5. 351, P <0. 001) dan kecanduan internet (OR = 1. 797, P = 0. 002), faktor protektifnya adalah siswi sekolah (OR = 0. 459, P <0). Faktor risiko kecanduan internet adalah bias diet (OR = 001. 1, P = 812. 0), keinginan bunuh diri (OR = 001. 1, P = 843. 0), kesepian (sering atau selalu OR = 002. 3, P = 029. 0), minum (OR = 003. 2, P <028. 0) dan terutama untuk bermain game (OR = 001. 3, P <650. 0).

KESIMPULAN:

Anak laki-laki Kebangsaan Dong dan Bai lebih rentan terhadap perilaku merokok, minum dan kecanduan internet, sementara anak perempuan cenderung mengalami bias pola makan, kurang olahraga, dan keinginan untuk bunuh diri. Insomnia dan psikologi tidak sehat seperti kesepian dan depresi menjadi faktor risiko perilaku risiko kesehatan berganda. Tindakan gabungan harus dilakukan untuk mencegah dan mengintervensi perilaku berisiko kesehatan remaja pedesaan Kebangsaan Dong dan Bai.

KATA KUNCI: Bai Minoritas; Dong Minoritas; remaja; perilaku berisiko kesehatan; pedesaan