Hubungan Fungsi Keluarga Berdasarkan Model Circumplex dengan Ketergantungan Internet Mahasiswa di Shahid Beheshti University of Medical Sciences tahun 2015 (2016)

Ilmu Kesehatan Glob J. Maret 2016 31;8(11):56314. doi: 10.5539/gjhs.v8n11p223.

Salimi A1, Jahangiri M, Ghaderzadeh M, Mohammadkhani A, Hosseini M.

Abstrak

LATAR BELAKANG & TUJUAN:

Mahasiswa universitas berurusan dengan Internet dengan berbagai alasan. Aplikasi dan atraksi Internet yang hebat dapat menyebabkan meningkatnya kecanduan; Di sisi lain, fungsi keluarga dapat mempengaruhi kecenderungan kecanduan. Maka, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fungsi keluarga berdasarkan Model Circumplex dengan kecanduan internet mahasiswa di ShahidBeheshti University of Medical Sciences tahun 2015.

METODE:

Dalam studi korelasional ini, siswa 664 dipilih dengan metode stratified random sampling. Alat penelitian meliputi: Kuesioner Informasi Demografis, Tes Kecanduan Internet Muda (alpha = 0.90) dan Skala Kemampuan Adaptasi Keluarga Olson dan Skala Evaluasi Kohesi (FACE III) (α = 0.91). Data dianalisis dengan perangkat lunak SPSS Versi 22. Hasilnya dianalisis menggunakan statistik deskriptif (rata-rata, standar deviasi, persentase dan frekuensi) dan statistik analitik (uji-t, Mann-Whitney U, Spearman koefisien korelasi) metode.

TEMUAN:

Temuan menunjukkan, 79.2 persen siswa tidak memiliki kecanduan internet, 20.2 persen berisiko kecanduan dan 0.6 persen kecanduan internet. Pelajar perempuan merupakan pengguna internet yang paling sering di antara pelajar (41.47% dan p <0.01) dengan tujuan rekreasi dan hiburan (79.5 persen). Korelasi negatif yang signifikan terlihat antara kecanduan Internet dan kohesi (aspek fungsi keluarga) (p <0.01), juga hubungan positif dan signifikan terlihat antara waktu rata-rata menggunakan Internet setiap waktu, rata-rata jam penggunaan Internet mingguan dan kecanduan internet ( p> 0.01).

KESIMPULAN:

Berkenaan dengan tingkat ketergantungan siswa terhadap internet dan korelasi antara kohesi keluarga dan kecanduan internet, maka perlu dibuat kebijakan di bidang keseimbangan kohesi dalam keluarga dan tindakan preventif dan pendidikan.