Pendekatan terkini untuk perawatan dan koreksi kecanduan internet (2019)

Zh Nevrol Psikhiatr Im SS Korsakova. 2019;119(6):152-159. doi: 10.17116/jnevro2019119061152.

[Artikel dalam bahasa Rusia; Abstrak tersedia dalam bahasa Rusia dari penerbit]

Egorov AY1, Grechanyi SV2.

Abstrak

in Inggris, Rusia

Menurut keputusan konsensus WHO, gangguan perjudian, termasuk dalam bentuk kecanduan internet (IA), harus dimasukkan dalam bagian 'Gangguan impulsif dan kecanduan perilaku' pada ICD-11. Studi populasi di AS dan Eropa menunjukkan prevalensi IA dari 1.5 hingga 8.2%, dan di negara-negara Asia Tenggara mencapai 20-30% di kalangan kaum muda. Semua ini menimbulkan pertanyaan tentang pengembangan pendekatan standar untuk pengobatan dan koreksi gangguan ini. Kajian tersebut mencakup pendekatan farmakologis dan non-farmakologis. Beberapa studi dan pengamatan klinis telah dikhususkan untuk metode farmakologis untuk mengobati IA, termasuk keberhasilan penggunaan antidepresan seperti escitalopram, clomipramine, dan bupropion. Ada data tentang efektivitas quetiapine, clonazepam, naltrexone dan methylphenidate. Secara umum, penelitian terbatas pada kekurangan metodologi, termasuk ukuran sampel yang kecil, kurangnya kelompok kontrol, dll. Dari pendekatan non-farmakologis dan psikoterapi, khususnya, terapi perilaku kognitif (CBT) adalah yang paling banyak dipelajari. Program khusus CBT dikembangkan dengan fokus pada anak-anak dan remaja. Selain CBT, pendekatan psikoterapi lainnya digunakan untuk koreksi IA: terapi realitas, intervensi Internet, terapi penerimaan dan tanggung jawab, terapi keluarga, metode kompleks. Di banyak negara, kamp pendidikan medis telah didirikan (misalnya, olahraga atau kegiatan luar ruangan lainnya) untuk remaja dengan IA. Studi lebih lanjut di lapangan diperlukan untuk mengembangkan pendekatan pengobatan dan klasifikasi diagnostik IA.

KATA KUNCI: Kecanduan internet; terapi perilaku kognitif; farmakoterapi; psikoterapi

PMID: 31407696

DOI: 10.17116 / jnevro2019119061152