Pengaruh Jender dan Aktivitas Fisik pada Kecanduan Internet pada Mahasiswa Kedokteran (2017)

Muhammad Alamgir Khan, Faizania Shabbir, Tausif Ahmed Rajput

Tautan ke ABSTRAK

Abstrak

Tujuan: Untuk menentukan pengaruh jenis kelamin dan aktivitas fisik pada kecanduan internet pada mahasiswa kedokteran.

metode: Dalam cross sectional ini, studi analitik kuesioner uji kecanduan internet Young didistribusikan kepada siswa 350 MBBS dari Army Medical College, Rawalpindi. Penelitian dilakukan dari Januari hingga Mei 2015. Tanggapan dikotomis dari siswa mengenai aktivitas fisik diperoleh yang diverifikasi dari departemen olahraga di lembaga tersebut. Berdasarkan skor total, kecanduan internet dikategorikan sebagai tidak ada kecanduan jika skornya kurang dari atau sama dengan 49, kecanduan sedang ketika skor 50 ke 79 dan parah ketika skor 80 ke 100.

hasil: Dari responden 322 175 (54.3%) adalah laki-laki dan perempuan 147 (42.7%) dengan usia rata-rata 19.27 ± 1.01 tahun. Skor total kecanduan internet dan frekuensi kecanduan internet serupa antara laki-laki dan perempuan (37.71 ± 11.9 vs 38.63 ± 14.00, p = 0.18 dan 25 vs 29, p = 0.20).

Namun, skor total dan frekuensi kecanduan internet lebih tinggi pada siswa yang tidak memiliki aktivitas fisik dibandingkan dengan mereka yang melakukan aktivitas fisik reguler (40.37 ± 15.05 vs 36.38 ± 11.76, p = 0.01 dan 30 vs 24, p = 0.01).

Kesimpulan: Kecanduan internet tidak berhubungan dengan gender, tetapi itu berbanding terbalik dengan aktivitas fisik.

doi: https://doi.org/

Bagaimana mengutip ini: Khan MA, Shabbir F, Rajput TA. Pengaruh Jenis Kelamin dan Aktivitas Fisik pada Ketergantungan Internet pada Mahasiswa Kedokteran. Pak J Med Sci. 2017; 33 (1): ———. doi: https://doi.org/ —-