Prevalensi gejala stres yang dirasakan dari depresi dan gangguan tidur dalam kaitannya dengan teknologi informasi dan komunikasi penggunaan TIK di kalangan orang dewasa muda sebuah studi prospektif eksploratif (2007)

Komentar; Dari 2007. Ponsel dan Internet tingkat tinggi berkorelasi dengan depresi, kecemasan, dan masalah tidur.


Sara Thomée  Mats Eklöf, Ewa Gustafsson, Ralph Nilsson, Mats Hagberg

Volume 23, Edisi 3, Mei 2007, Halaman 1300 – 1321

Kedokteran Kerja dan Lingkungan, Akademi dan Rumah Sakit Universitas Sahlgrenska, Box 414, 405 30 Göteborg, Swedia

http://dx.doi.org/10.1016/j.chb.2004.12.007

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki secara prospektif apakah kuantitas tinggi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan faktor risiko untuk mengembangkan gejala psikologis di kalangan pengguna TIK muda. Sekelompok mahasiswa menanggapi untuk kuesioner pada awal dan pada tindak lanjut 1 tahun (n = 1127). Variabel pemaparan, seperti berbagai jenis penggunaan TIK, dan variabel efek, seperti stres yang dirasakan, gejala depresi dan gangguan tidur, dinilai. Rasio prevalensi dihitung, berdasarkan subjek bebas gejala pada awal dan prevalensi gejala pada tindak lanjut.

Bagi wanita, penggunaan kombinasi yang tinggi dari komputer dan ponsel pada awal dikaitkan dengan peningkatan risiko melaporkan stres berkepanjangan dan gejala depresi pada saat tindak lanjut, dan jumlah pesan layanan pesan singkat (SMS) per hari dikaitkan dengan stres berkepanjangan. Obrolan online juga dikaitkan dengan stres yang berkepanjangan, dan e-mail dan chatting online dikaitkan dengan gejala depresi, sementara berselancar di internet meningkatkan risiko mengembangkan gangguan tidur. Untuk pria, jumlah panggilan telepon seluler dan pesan SMS per hari dikaitkan dengan gangguan tidur. Penggunaan SMS juga dikaitkan dengan gejala depresi.

Temuan menunjukkan bahwa TIK dapat berdampak pada kesehatan psikologis, meskipun mekanisme kausal tidak jelas.