Gejala psikopatologis pada individu yang berisiko kecanduan internet dalam konteks faktor demografi tertentu (2019)

Ann Agric Environ Med. 2019 Mar 22; 26 (1): 33-38. doi: 10.26444 / aaem / 81665.

Potembska E1, Pawłowska B2, Szymańska J3.

Abstrak

PENDAHULUAN:

Para peneliti yang mempelajari masalah kecanduan internet menunjukkan bahwa ketergantungan ini sering kali disertai gejala berbagai gangguan patologis, termasuk kecemasan, depresi, somatisasi, dan gangguan obsesif-kompulsif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan tingkat keparahan gejala psikopatologi pada individu yang berisiko kecanduan internet (menurut kriteria Young) dan mereka yang tidak berisiko mengembangkan kecanduan ini sehubungan dengan jenis kelamin dan tempat tinggal (perkotaan vs. pedesaan).

BAHAN DAN METODE:

Penelitian ini melibatkan 692 responden (485 perempuan dan 207 laki-laki). Usia rata-rata peserta adalah 20.8 tahun. 56.06% diantaranya tinggal di perkotaan dan 43.94% di perdesaan. Instrumen berikut digunakan: kuesioner sosiodemografi yang dirancang oleh penulis, Tes Ketergantungan Internet 20-item Young (IAT, terjemahan Polandia oleh Majchrzak dan Ogińska-Bulik), dan Daftar Periksa Gejala "O" (Kwestionariusz Objawowy "O", dalam bahasa Polandia ) oleh Aleksandrowicz.

HASIL:

Individu yang berisiko kecanduan internet menunjukkan gejala patologis yang jauh lebih parah daripada individu yang tidak berisiko kecanduan ini. Ada perbedaan dalam keparahan gejala psikopatologis antara orang yang berisiko ketergantungan internet yang tinggal di daerah perkotaan dan pedesaan.

KESIMPULAN:

Individu yang berisiko kecanduan internet ditemukan ditandai oleh keparahan obsesif-kompulsif, konversi, kecemasan, dan gejala depresi yang secara signifikan lebih tinggi. Orang yang berisiko kecanduan internet yang tinggal di daerah pedesaan memiliki gejala psikopatologis yang jauh lebih parah, terutama obsesif-kompulsif, hipokondriak, dan fobia, dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di perkotaan.

KATA KUNCI: Kecanduan internet; kegelisahan; depresi; jenis kelamin; gangguan obsesif-kompulsif; gejala psikopatologis; pedesaan; urban

PMID: 30922026

DOI: 10.26444 / aaem / 81665