Ide Bunuh Diri dan Faktor Terkait di Antara Siswa Sekolah Menengah Korea: Fokus pada Kecanduan Siber dan Bullying Sekolah (2017)

J Sch Nurs. 2017 Jan 1: 1059840517734290. doi: 10.1177 / 1059840517734290.

Sohn M1, Oh H.1, Lee SK2,3, Potenza MN3,4,5,6.

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi hubungan antara ide bunuh diri, kecanduan cyber, dan intimidasi sekolah dari siswa sekolah menengah Korea. Penelitian cross-sectional deskriptif ini termasuk siswa 416. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner terstruktur mengenai ide bunuh diri, kecanduan internet dan telepon pintar, pengalaman intimidasi sekolah, impulsif, dan depresi. Siswa yang diintimidasi (rasio odds [OR] = 3.0, 95% CI [1.1, 8.4]) dan lebih tertekan (OR = 10.8, 95% CI [2.4, 48.2]) lebih mungkin memiliki skor lebih tinggi untuk ide bunuh diri; Namun, ketika stringitas yang lebih rendah digunakan, jenis kelamin perempuan (OR = 2.3, 95% CI [1.3, 4.0]) dan kecanduan smartphone (OR = 2.4, 95% CI [1.1, 5.4]) juga merupakan kontributor yang signifikan secara statistik terhadap adanya ide bunuh diri. Siswa dengan ide bunuh diri yang lebih tinggi dari rata-rata, tetapi lebih rendah dari ambang klasik untuk penunjukan kelompok risiko, juga harus dinilai dengan hati-hati untuk deteksi dini dan intervensi. Kecanduan maya mungkin merupakan kontributor yang sangat penting untuk ide bunuh diri, di samping suasana intimidasi dan depresi, di kalangan remaja Korea.

KATA KUNCI: Internet; kecanduan; remaja; sekolah perawat; smartphone; Pemikiran bunuh diri

PMID: 28992754

DOI: 10.1177/1059840517734290