Analisis komparatif pelanggar seksual remaja, pelanggar kekerasan nonseksual, dan pelanggar status (1995)

Ford, Michelle E., dan Jean Ann Linney. 

Journal of Interpersonal Kekerasan 10, tidak. 1 (1995): 56-70.

TEMUAN: Pelaku seks remaja (pemerkosa remaja dan pelecehan anak remaja) lebih cenderung terpapar pornografi (42%) daripada pelanggar remaja non-seks remaja (29%). Pelaku seks remaja juga terkena pada usia dini (5-8 tahun). Penganiaya anak remaja lebih sering terkena pornografi.

Abstrak

Pelaku seksual remaja, pelaku kekerasan nonseksual, dan pelanggar status dibandingkan menggunakan instrumen psikometrik untuk menilai kekerasan dalam keluarga, kualitas keterampilan sosial pelaku, hubungan antarpribadi, dan konsep diri. Laporan diri dan catatan data dikumpulkan tentang sejarah keluarga, pendidikan, masalah perilaku, sejarah kriminal, sejarah pelecehan, paparan pornografi, dan kenangan masa kecil. Penganiaya anak di masa remaja ditemukan lebih sering menggunakan kekerasan oleh orang tua dan lebih sering menjadi korban pelecehan fisik dan seksual daripada kelompok pelaku lainnya.

Penganiaya anak menyatakan kebutuhan yang lebih besar untuk kontrol dan inklusi dalam hubungan interpersonal dan masalah yang berkaitan dengan harga diri. Isi kenangan masa kecil dan paparan materi pornografi berbeda di antara kelompok. Kelompok-kelompok itu tidak berbeda dalam variabel ketegasan, konsep diri, atau sejarah keluarga. Implikasi dari perbedaan-perbedaan ini untuk penelitian masa depan dipertimbangkan.