Gangguan perilaku seksual kompulsif di 42 negara

gangguan perilaku seksual kompulsif

Jurnal Kecanduan Perilaku

komentar: Di 42 negara, menggunakan Survei Seks Internasional, hampir 5% peserta berisiko tinggi mengalami gangguan perilaku seksual kompulsif (CSBD). Angka bervariasi antara 1.6% hingga 16.7% di seluruh negara, jenis kelamin, dan orientasi seksual. “Laki-laki memiliki skor tertinggi pada CSBD-19, diikuti oleh individu dengan keragaman gender, dan wanita.”

Abstrak

Latar belakang dan tujuan

Meskipun dimasukkan dalam revisi ke-11 dari Klasifikasi Penyakit Internasional, ada kekurangan bukti ilmiah berkualitas tinggi tentang gangguan perilaku seksual kompulsif (CSBD), terutama pada populasi yang kurang terwakili dan kurang terlayani. Oleh karena itu, kami memeriksa CSBD secara komprehensif di 42 negara, jenis kelamin, dan orientasi seksual, dan memvalidasi versi asli (CSBD-19) dan pendek (CSBD-7) dari Skala Gangguan Perilaku Seksual Kompulsif untuk memberikan standar, keadaan-of-the- alat skrining seni untuk penelitian dan praktik klinis.

metode

Menggunakan data dari International Sex Survey (N = 82,243; Musia = 32.39 tahun, SD = 12.52), kami mengevaluasi sifat psikometrik CSBD-19 dan CSBD-7 dan membandingkan CSBD di 42 negara, tiga jenis kelamin, delapan orientasi seksual, dan individu dengan risiko rendah vs tinggi mengalami CSBD.

Hasil

Sebanyak 4.8% peserta berisiko tinggi mengalami CSBD. Perbedaan berbasis negara dan gender diamati, sementara tidak ada perbedaan berbasis orientasi seksual yang ada di tingkat CSBD. Hanya 14% individu dengan CSBD pernah mencari pengobatan untuk gangguan ini, dengan tambahan 33% tidak mencari pengobatan karena berbagai alasan. Kedua versi skala menunjukkan validitas dan reliabilitas yang sangat baik.

Diskusi dan kesimpulan

Studi ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang CSBD pada populasi yang kurang terwakili dan terlayani dan memfasilitasi identifikasinya dalam populasi yang beragam dengan menyediakan alat skrining berbasis ICD-11 yang dapat diakses secara bebas dalam 26 bahasa. Temuan ini juga dapat berfungsi sebagai blok bangunan penting untuk merangsang penelitian ke dalam strategi pencegahan dan intervensi berbasis bukti yang peka budaya untuk CSBD yang saat ini hilang dari literatur.