Penggunaan pornografi remaja dan dinamika realisme pornografi yang dirasakan: Apakah melihat lebih banyak menjadikannya lebih realistis? (2019)

Komputer dalam Perilaku Manusia

Volume 95, Juni 2019, Halaman 37-47

Paul J. Okea

AleksandarŠtulhoferb

https://doi.org/10.1016/j.chb.2019.01.024

Highlight

  • Data panel longitudinal dikumpulkan dari remaja Kroasia selama periode 23 bulan.
  • Penggunaan media eksplisit seksual (SEM) dan persepsi realisme dinilai.
  • Penggunaan SEM meningkat sementara persepsi realisme SEM menurun, meskipun non-linear.
  • Perubahan dalam penggunaan SEM tidak berkorelasi dengan perubahan dalam persepsi realisme SEM.
  • Pengalaman seksual terkait dengan persepsi realisme SEM pada awal saja.

Abstrak

Melihat materi seksual eksplisit (SEM) telah menjadi pengalaman seksual yang normal bagi banyak remaja, dan ada juga yang menganggap bahwa SEM berdampak positif pada mereka. Ada kekhawatiran yang berkembang di antara orang tua, pendidik, dan profesional medis atas penggunaan SEM oleh remaja, yang mencakup ketakutan bahwa SEM mendistorsi pandangan dan pemahaman remaja tentang seksualitas manusia. Mengingat kesenjangan dalam penilaian hubungan antara penggunaan SEM dan realitas SEM yang dirasakan sepanjang waktu, penelitian ini menggunakan sampel panel dari 875 Kroasia 16-tahun (67.3% dari jenis kelamin perempuan) untuk memperkirakan pertumbuhan laten paralel dalam penggunaan SEM dan realisme SEM selama periode 23 bulan. Kami mengamati peningkatan yang signifikan dalam penggunaan SEM dan penurunan signifikan (non-linear) dalam realisme SEM pada kedua jenis kelamin, tetapi tidak ada korespondensi yang signifikan secara statistik antara kedua konstruksi. Diasumsikan bahwa remaja akan menganggap SEM sebagai tidak realistis setelah mereka berpengalaman secara seksual. Hipotesis ini hanya mendapat dukungan terbatas, menunjukkan peran moderator lain yang tidak terukur, tetapi juga pentingnya memperluas konseptualisasi dan pengukuran realisme SEM yang saat ini terbatas.