Paparan Remaja terhadap Materi Internet yang Eksplisit dan Pengertian Seksual tentang Perempuan sebagai Objek Seks: Menilai Proses Kausalitas dan Yang Mendasari (2009)

KOMENTAR: Melihat perempuan sebagai objek seks berkorelasi dengan menonton dan menyukai porno.

Penulis: Peter, Jochen; Valkenburg, Patti M.

Sumber:  Jurnal Komunikasi, Volume 59, Nomor 3, September 2009, hlm.407-433 (27)

Abstrak:

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengklarifikasi kausalitas dalam hubungan yang telah ditetapkan sebelumnya antara keterpaparan remaja terhadap materi Internet eksplisit secara seksual (SEIM) dan gagasan tentang perempuan sebagai objek seks. Lebih lanjut, penelitian ini menyelidiki proses psikologis mana yang mendasari hubungan ini dan apakah berbagai pengaruh bervariasi menurut gender. Berdasarkan data dari padasurvei panel hree-wave di antara remaja 962 Belanda, pemodelan persamaan struktural awalnya menunjukkan bahwa paparan SEIM dan gagasan perempuan sebagai objek seks memiliki pengaruh langsung timbal balik satu sama lain.

Dampak langsung SEIM pada gagasan perempuan sebagai objek seks tidak berbeda berdasarkan gender. Namun, pengaruh langsung gagasan perempuan sebagai objek seks pada paparan SEIM hanya signifikan untuk remaja pria. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa, terlepas dari jenis kelamin remaja, menyukai SEIM memediasi pengaruh paparan SEIM pada keyakinan mereka bahwa perempuan adalah objek seks, serta dampak dari keyakinan ini terhadap paparan SEIM.

DOI:http://dx.doi.org/10.1111/j.1460-2466.2009.01422.x

Afiliasi:1: Amsterdam School of Communications Research ASCoR, Universitas Amsterdam, 1012 CX Amsterdam, Belanda


Dari - Dampak Pornografi Internet pada Remaja: Tinjauan Penelitian (2012)

  • Keyakinan perempuan sebagai objek seks didefinisikan oleh Peter dan Valkenburg (2009) sebagai "gagasan tentang perempuan yang mereduksi mereka menjadi daya tarik seksual dalam hal penampilan luar dan tubuh (bagian)" (hal. 408). Peter dan Valkenburg (2009) menyatakan bahwa "gagasan semacam itu juga memerlukan perhatian yang kuat dengan aktivitas seksual wanita sebagai kriteria utama dari daya tarik mereka dan fokus pada wanita sebagai permainan seksual yang ingin memenuhi hasrat seksual pria" (hal. 408).
  • Dalam penelitian selanjutnya yang dirancang untuk mengklarifikasi temuan ini, Peter dan Valkenburg (2009) menetapkan bahwa memandang perempuan sebagai objek seks terkait dengan peningkatan frekuensi konsumsi bahan eksplisit seksual. Tidak jelas bagaimana remaja perempuan dipengaruhi oleh melihat perempuan lain, dan bahkan mungkin diri mereka sendiri, sebagai objek seks. Singkatnya, temuan ini menunjukkan bahwa “paparan remaja terhadap SEIM adalah penyebab keduanya adan konsekuensi dari kepercayaan mereka itu wanita adalah objek seks ”(p. 425)