Paparan Remaja terhadap Materi Eksplisit Seksual di Internet (2006)

doi: 10.1177/0093650205285369

Penelitian Komunikasi April 2006 penerbangan. 33 tidak. 2 178-204

Jochen Peter University of Amsterdam, Patti M. Valkenburg University of Amsterdam

 Abstrak

Menggambar pada survei 745 remaja Belanda usia 13 ke 18, penulis menyelidiki (a) kejadian dan frekuensi paparan remaja untuk materi eksplisit secara seksual di Internet dan (b) berkorelasi paparan ini. Tujuh puluh satu persen remaja laki-laki dan 40% remaja perempuan telah terpapar pada beberapa jenis materi eksplisit seksual daring dalam bulan-bulan 6 sebelum wawancara. Remaja lebih mungkin terpapar dengan materi eksplisit seksual online jika mereka laki-laki, pencari sensasi tinggi, kurang puas dengan kehidupan mereka, lebih tertarik secara seksual, menggunakan konten seksual di media lain lebih sering, memiliki koneksi internet yang cepat, dan punya teman yang didominasi lebih muda. Di antara remaja pria, status pubertas yang lebih lanjut juga dikaitkan dengan paparan yang lebih sering terhadap materi eksplisit seksual online. Di antara remaja wanita, pengalaman seksual yang lebih besar mengurangi paparan materi eksplisit seksual online.


Dari - Dampak Pornografi Internet pada Remaja: Tinjauan Penelitian (2012)

  • Sehubungan dengan media lain, Internet dianggap sebagai lingkungan yang sangat seksual (Cooper, Boies, Maheu, & Greenfield, 1999; Peter & Valkenburg, 2006a), dan penelitian telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah remaja yang secara sengaja atau tidak sengaja menghadapi pornografi. materi online (Mitchell, Wolak, & Finkelhor, 2007; Wolak et al., 2007).