Apakah kecanduan pornografi online memengaruhi pola perilaku mahasiswa sarjana swasta di Bangladesh? (2018)

Chowdhury, Md Razwan Hasan Khan, Mohammad Rocky Khan Chowdhury, Russell Kabir, Nirmala KP Perera, dan Manzur Kader.

Jurnal Internasional Ilmu Kesehatan 12, tidak. 3 (2018).

Kata kunci: Bangladesh, perilaku, kecanduan online, pornografi, mahasiswa

Abstrak

Tujuan: Laporan anekdotal dari Bangladesh menunjukkan bahwa beberapa orang dewasa menjadi kecanduan pornografi online seperti halnya orang lain menjadi kecanduan judi, narkoba, dan alkohol. Perilaku semacam itu dapat memiliki implikasi sosial, akademik, dan perilaku dalam populasi ini. Studi ini menyelidiki hubungan antara konsumsi pornografi online dan pola perilaku sosial di kalangan mahasiswa dari universitas swasta di Bangladesh.

metode: Secara total, mahasiswa 299 sarjana (70.6% pria) di First Capital University Bangladesh diwawancarai menggunakan kuesioner terstruktur. Pertanyaan-pertanyaan tersebut meliputi karakteristik sosiodemografi, kebiasaan konsumsi pornografi berbasis online, dan karakteristik sosiobehavioral. Uji chi-square dan analisis regresi logistik biner dilakukan untuk menguji korelasi antara kecanduan pornografi online dan faktor-faktor sosial seperti perilaku bersosialisasi, sifat interaksi, kehadiran di universitas dan fokus studi, kebiasaan tidur, dan konsumsi makanan utama.

hasil: Penggunaan pornografi secara signifikan lebih tinggi di antara siswa yang berkumpul larut malam dengan teman-temannya (58.4%, P <0.001). Selanjutnya, mereka yang sering bertengkar / berkelahi dengan temannya (51.0%, P = 0.001) sering bermain-main dengan temannya (48.4%, P <0.001) dan mereka yang tidak tidur tepat waktu (57.7%, P <0.001). ) melaporkan konsumsi pornografi yang lebih besar. Siswa yang bermain-main dengan teman-temannya dan yang tidak tidur tepat waktu memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk menonton pornografi daripada siswa yang tidak bermain-main, dan mereka pergi tidur tepat waktu.

Kesimpulan: Studi ini memberikan tinjauan pertama tentang konsumsi pornografi online. Sebagian besar siswa laki-laki mengkonsumsi materi erotis secara online daripada perempuan. Siswa yang tidak tidur muncul untuk mengkonsumsi pornografi online. Perilaku seperti itu dapat memiliki dampak negatif pada studi hasil pendidikan serta dampak sosial dan moral yang lebih luas bagi siswa dan masyarakat secara keseluruhan. Di era digital ini, teknologi telah menyerbu setiap aspek kehidupan kita, dengan meningkatnya akses ke internet. Karena itu, sangat penting untuk menyediakan program pendidikan kecanduan pornografi yang dirancang khusus untuk mendidik siswa tentang dampak buruk pornografi. Selain itu, program perawatan yang ditargetkan untuk kecanduan seksual, pelecehan seksual, dan pelecehan pornografi diperlukan untuk mendukung orang-orang yang kecanduan pornografi.