Mendapatkan 'blues': keberadaan, difusi, dan pengaruh pornografi terhadap kesehatan seksual kaum muda di Sierra Leone (2014)

Seks Kesehatan Kultus. 2014;16(2):178-89. doi: 10.1080/13691058.2013.855819.

Epub 2014 Jan 6.

Hari A1.

Abstrak

Sementara penelitian substansial telah meneliti efek pornografi terhadap kaum muda di masyarakat maju, penelitian yang ada gagal dalam membahas bagaimana materi yang eksplisit secara seksual memengaruhi kaum muda di negara berkembang. Pentingnya pengetahuan semacam itu meningkat karena efek globalisasi teknologi memperluas akses dan keterpaparan kaum muda terhadap pornografi. Selama musim panas 2012, sebuah penelitian dilakukan di Sierra Leone untuk memeriksa faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan seksual dan reproduksi kaum muda. Penelitian tersebut menilai pengaruh pengetahuan HIV, komunikasi tentang seks, perang saudara dan mitos kontrasepsi terhadap perilaku seksual, sambil tetap terbuka terhadap faktor-faktor yang tidak terduga. Selama pengumpulan data, responden mengidentifikasi pornografi, juga disebut blues, sebagai faktor yang berpengaruh, merinci aksesibilitas barunya yang didorong oleh peningkatan akses ke teknologi informasi dan komunikasi di negara tersebut. Responden juga membahas beberapa dugaan cara pornografi memengaruhi keputusan kaum muda tentang kesehatan seksual. Studi berikut meneliti dampak yang dirasakan dari paparan orang muda terhadap pornografi berdasarkan literatur yang ada. Itu kemudian menguraikan temuan penelitian yang dilakukan di Sierra Leone, menggambar pada data primer dari responden dan literatur yang diterbitkan relevan dan menyimpulkan dengan proposal untuk mengatasi efek negatifnya.