Remaja Pria dan Pornografi Kontemporer: Implikasi untuk Perkawinan dan Konselor Keluarga (2014)

Diterbitkan online sebelum dicetak Oktober 21, 2014,

doi:10.1177/1066480714555672

Jurnal Keluarga Januari 2015 vol. 23 no. 1 82-89<

Zachary D. Bloom1

W. Bryce Hagedorn1

  1. 1Universitas Central Florida, Orlando, FL, USA
  2. Zachary D. Bloom, Sekolah Tinggi Pendidikan dan Kinerja Manusia, Universitas Central Florida, Orlando, FL 32816, AS. E-mail: [email dilindungi]

Abstrak

Sejak munculnya Internet, bisnis pornografi telah berkembang untuk menjangkau khalayak yang secara historis tidak memiliki akses ke media yang eksplisit secara seksual. Secara bersamaan, media pornografi berbasis internet telah tumbuh dalam intensitas dan kesaksian yang melampaui bentuk erotisme sebelumnya dan yang lebih tradisional (misalnya, buku, majalah, dan film arus utama). Walaupun pornografi diproduksi secara eksklusif untuk konsumsi orang dewasa, pornografi secara luas digunakan oleh remaja, dengan laki-laki umumnya dianggap sebagai konsumen utama. Ditambah dengan konsekuensi negatif yang dilaporkan dari penggunaan pornografi remaja pria adalah kurangnya pemahaman tentang konten pornografi kontemporer di antara sebagian besar konselor keluarga. Artikel ini mengulas implikasi dari keluarga konseling dengan remaja yang terkena dampak penggunaan pornografi.