Praktik seksual pranikah dan faktor-faktor terkait di antara remaja sekolah menengah di kota Debretabor, zona Gondar Selatan, Ethiopia Barat Laut, 2017 (2019)

Catatan Res BMC. 2019 Jun 3;12(1):314. doi: 10.1186/s13104-019-4348-3.

Arega WL1, Zewale TA2, Bogale KA3.

Abstrak

TUJUAN:

Seks pranikah adalah hubungan seksual sukarela antara orang yang belum menikah. Prevalensi dan faktor-faktor yang terkait dengan praktik seksual pranikah di daerah penelitian masih kurang. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan prevalensi dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan praktik seksual pranikah di kalangan remaja sekolah menengah Debretabor.

HASIL:

Prevalensi seks pranikah pada remaja SMA kota Debretabor adalah 22.5% dimana 63.9% di antaranya adalah laki-laki. Di antara remaja SMA tersebut, mayoritas (60.2%) pertama kali melakukan hubungan seksual pada usia 15-19 tahun. Alasan utama untuk melakukan hubungan seksual adalah karena jatuh cinta yang mencapai 48.1%, diikuti oleh hasrat seksual 22.2%. Prediktor yang berisiko melakukan hubungan seks pranikah adalah remaja yang tidak mengikuti pendidikan agama [AOR = 7.4, CI 95% (3.32, 16.43)], memiliki teman laki-laki atau perempuan [AOR = 9.66, 95% CI (4.80, 19.43)], minum alkohol setiap hari [AOR = 9.43, 95% CI (2.86, 31.14)] dan kurang dari dua kali seminggu [AOR = 2.52, 95% CI (1.22, 5.21)], menonton film porno [AOR = 5.15, 95% CI (2.56, 10.37)] dan pemuda berasal dari keluarga yang tinggal di pedesaan [AOR = 0.51, 95% CI (0.27, 0.96)].

KATA KUNCI: Debretabor; Etiopia; Seks pranikah; Pemuda

PMID: 31159838

DOI: 10.1186/s13104-019-4348-3

Kutipan:

Siswa yang menonton film porno lebih mungkin melakukan hubungan seks pranikah dibandingkan dengan mereka yang tidak. Ada temuan serupa di Kota Shendi [13] dan Ethiopia Utara [7] Alasan yang mungkin bisa terjadi adalah film porno yang mengarahkan motif fisiologis dan psikologis anak muda untuk melakukan hubungan seksual.

Siswa yang menonton film porno 5.15 kali lebih mungkin melakukan hubungan seks pranikah dibandingkan dengan mereka yang tidak menonton film porno [AOR = 5.15, 95% CI (2.56, 10.37)].