Seeing is (Not) Believing: Bagaimana Melihat Pornografi Membentuk Kehidupan Religius Anak Muda Amerika (2017)

Pasukan Soc. 2017 Jun;95(4):1757-1788. doi: 10.1093/sf/sow106.

Perry SL1, Hayward GM2.

Abstrak

Pornografi semakin mudah diakses di Amerika Serikat, dan khususnya bagi orang Amerika yang lebih muda. Sementara beberapa penelitian mempertimbangkan bagaimana penggunaan pornografi mempengaruhi kesehatan seksual dan psikologis remaja dan orang dewasa yang baru muncul, para sosiolog tidak terlalu memperhatikan bagaimana menonton pornografi dapat membentuk hubungan anak muda Amerika dengan institusi sosial dan budaya utama, seperti agama. Artikel ini membahas apakah menonton pornografi sebenarnya memiliki efek sekuler, mengurangi religiusitas pribadi anak muda Amerika dari waktu ke waktu. Untuk mengujinya, kami menggunakan data dari tiga gelombang Studi Nasional Pemuda dan Agama. Model regresi efek tetap menunjukkan bahwa lebih sering menonton pornografi mengurangi kehadiran layanan keagamaan, pentingnya keyakinan agama, frekuensi doa, dan kedekatan yang dirasakan dengan Tuhan, sekaligus meningkatkan keraguan agama. Efek ini berlaku tanpa memandang jenis kelamin. Dampak menonton pornografi tentang pentingnya iman, kedekatan dengan Tuhan, dan keraguan beragama lebih kuat bagi remaja dibandingkan dengan orang dewasa baru. Mengingat ketersediaan dan penerimaan pornografi yang berkembang pesat untuk anak muda Amerika, temuan kami menyarankan bahwa para sarjana harus mempertimbangkan bagaimana konsumsi pornografi yang semakin meluas dapat membentuk kehidupan religius dewasa muda dan juga lanskap masa depan agama Amerika secara lebih luas.

KATA KUNCI: awal masa dewasa; pornografi; agama; religiusitas; orang dewasa muda; pemuda

PMID: 28546649

PMCID: PMC5439973

DOI: 10.1093 / sf / sow106