Sexting dan perilaku berani mengambil risiko seksual yang tinggi di kalangan anak muda sekolah di Ethiopia utara: memperkirakan menggunakan rasio prevalensi (2019)

BMJ Sex Reprod Health. 2019 Apr 27. pii: bmjsrh-2018-200085. doi: 10.1136 / bmjsrh-2018-200085.

Abrha K1, Worku A2, Lerebo W3, Berhane Y4,5.

Abstrak

LATAR BELAKANG:

Meningkatnya akses ke teknologi digital bagi kaum muda di lingkungan berpenghasilan rendah telah sangat memengaruhi tontonan pornografi dan sexting, penerimaan dan / atau pengiriman materi eksplisit seksual melalui perangkat elektronik. Ini mengubah komunikasi seksual dan perilaku populasi muda. Namun, bukti untuk membuktikan perubahan ini tidak tersedia di pengaturan kami. Dengan demikian, penelitian ini menguji hubungan perilaku pengambilan risiko seksual yang tinggi dengan sexting dan menonton pornografi di kalangan anak muda sekolah di Ethiopia.

METODE:

Sebuah studi cross-sectional dilakukan dari bulan Maret hingga April 2015 dengan memilih remaja sekolah menggunakan prosedur multistage sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner mandiri yang dipandu oleh fasilitator yang dikelola sendiri oleh anonim yang telah divalidasi. Regresi Poisson dijalankan untuk menghitung rasio prevalensi yang disesuaikan dengan interval kepercayaan 95%. Semua perbedaan dianggap signifikan untuk nilai p ≤0.05.

HASIL:

Secara total, kuesioner 5924 didistribusikan, dan 5306 (89.57%) anak sekolah merespons secara penuh pertanyaan yang terkait dengan variabel hasil. Dari responden ini, 1220 (22.99%; 95% CI 19.45 ke 26.96) terlibat dalam perilaku pengambilan risiko seksual yang tinggi; 1769 (33.37%; 95% CI 30.52 ke 36.35) pernah mengalami sexting dan 2679 (50.26%; 95% CI 46.92 ke 53.61) sedang menonton pornografi. Proporsi perilaku pengambilan risiko seksual yang tinggi adalah tiga kali lipat di antara pemirsa pornografi (rasio prevalensi yang disesuaikan (APR) 95% CI 3.02 (2.52 ke 3.62)) dan dua kali lipat di antara para penentang seks (APR 95% CI 2.48 (1.88 ke 3.27) ) dibandingkan dengan rekan-rekan mereka.

KESIMPULAN:

Paparan materi eksplisit seksual melalui teknologi komunikasi dikaitkan dengan peningkatan perilaku pengambilan risiko seksual yang tinggi di kalangan anak muda sekolah di Ethiopia utara. Mengingat ini muncul prediktor perilaku seksual dalam program pendidikan seksual kami, penelitian lebih lanjut di bidang ini sangat penting.

KATA KUNCI:  perilaku pengambilan risiko seksual yang tinggi; pornografi; pemuda sekolah; sexting

PMID: 31030185

DOI: 10.1136 / bmjsrh-2018-200085