Tren dalam laporan remaja tentang permintaan seksual, pelecehan dan paparan yang tidak diinginkan terhadap pornografi di Internet (2007)

J Adolesc Health. 2007 Februari; 40 (2): 116-26. Epub 2006 Agustus 30.

Mitchell KJ, Wolak J, Finkelhor D.

STUDI LENGKAP PDF

sumber

Pusat Penelitian Kejahatan Terhadap Anak, Universitas New Hampshire, Durham, New Hampshire 03824-3586, AS. [email dilindungi]

Abstrak

TUJUAN:

Penelitian ini dirancang untuk melacak tren dalam laporan tentang permintaan seksual yang tidak diinginkan, pelecehan, dan paparan pornografi yang tidak diinginkan melalui Internet antara 2000 dan 2005 di berbagai sub-kelompok demografis pemuda.

METODE:

Data cross-sectional dikumpulkan dalam dua survei telepon nasional yang setara dari pengguna Internet 1500, usia 10 hingga 17 tahun. Analisis bivariat dan multivariat digunakan untuk menentukan apakah persentase remaja yang melaporkan pengalaman Internet yang tidak diinginkan telah berubah di 2005, dibandingkan dengan 2000.

HASIL:

Keseluruhan kejadian dan tren 5-tahun untuk melaporkan permohonan seksual yang tidak diinginkan, pelecehan, dan paparan pornografi yang tidak diinginkan bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin, ras, dan pendapatan rumah tangga. Secara khusus, penurunan persentase anak muda yang melaporkan permintaan seksual terlihat jelas baik untuk anak laki-laki maupun perempuan, semua kelompok umur, tetapi tidak di antara pemuda minoritas dan mereka yang tinggal di rumah tangga yang kurang makmur. Peningkatan pelecehan di antara sub-kelompok pemuda khususnya sebagian besar dijelaskan oleh peningkatan jumlah penggunaan Internet selama lima tahun terakhir. Peningkatan paparan pornografi yang tidak diinginkan terutama terlihat di kalangan anak-anak berusia 10- ke 12, 16- ke anak-anak berusia 17- ke XNUMX, anak laki-laki, dan pemuda kulit putih, non-Hispanik.

KESIMPULAN:

Penurunan persentase anak muda yang melaporkan permintaan seksual mungkin merupakan efek dari kegiatan pendidikan dan penegakan hukum pada masalah ini di tahun-tahun berikutnya. Upaya pencegahan yang ditargetkan untuk pemuda minoritas dan mereka yang tinggal di rumah tangga yang kurang makmur perlu dikembangkan. Peningkatan paparan pornografi yang tidak diinginkan dapat mencerminkan perubahan teknologi seperti fotografi digital, koneksi Internet yang lebih cepat dan kapasitas penyimpanan komputer, serta strategi pemasaran yang lebih agresif dari pedagang pornografi.