Perilaku Seksual Berisiko Remaja: Faktor Prevalensi dan Sosio-Demografi di Ethiopia Barat Laut: Studi Lintas Bagian Berbasis Komunitas (2020)

Int Q Community Health Educ. 2020 Nov 26; 272684X20976519.

doi: 10.1177 / 0272684X20976519.

Alehegn Bishaw Geremew  1 , Abebaw Addis Gelagay  1 , Hedija Yenus Yeshita  1 , Telake Azale Bisetegn  2 , Yohannes Ayanaw Habitu  1 , Solomon Mekonnen Abebe  3 , Eshetie Melese Birru  4

PMID: 33241986

DOI: 10.1177 / 0272684X20976519

Abstrak

Perkenalkan: Meskipun perilaku seksual berisiko berdampak buruk bagi kesehatan remaja, remaja telah mulai kehidupan seksualnya pada saat remaja meningkat, sehingga remaja telah terlibat dalam perilaku seksual berisiko. Namun, hampir semua studi sebelumnya berbasis institusional dan tidak mempertimbangkan remaja sekolah. Oleh karena itu, studi berbasis komunitas di kalangan remaja ini dilaksanakan untuk mengidentifikasi determinan sosiodemografi dari perilaku seksual berisiko di kalangan remaja.

metode: Rancangan studi cross-sectional berbasis komunitas dilakukan mulai tanggal 15 Maret hingga 15 April 2019 di kalangan kaum muda. Data diambil dari data yang dikumpulkan untuk proyek penilaian masalah kesehatan umum dan perilaku berisiko di zona Gondar tengah, utara dan barat, Ethiopia Barat Laut. Model regresi logistik bivariabel dan multivariabel dipasang. Rasio odds yang disesuaikan dengan interval kepercayaan 95% digunakan untuk menentukan adanya hubungan antara variabel independen dan perilaku seksual berisiko.

hasil: Prevalensi keseluruhan dari perilaku seksual berisiko adalah 27.5%, 95% CI: (25-29). Usia 20-24 tahun (AOR = 1.8,95% CI: 1.3-2.5), perempuan (AOR = 1.6,95% CI: 1.2-2.1), tidak berpendidikan formal (AOR = 1.9,95% CI: 1.1-3.4 ), tidak bersekolah selama tahun pengumpulan data (AOR = 1.8,95% CI: 1.3-2.6), status indeks kekayaan keluarga; terendah (AOR = 2.3,95% CI: 1.3-3.9), rendah (AOR = 2.1,95% CI: 1.2-3.5), sedang (AOR = 1.9,95% CI: 1.2-3.0) dan tinggi (AOR = 1.8 , 95% CI: 1.1-3.0), memiliki gangguan jiwa yang umum (AOR = 2.0,95% CI: 1.4-2.7), dan menonton materi pornografi (AOR = 1.6, 95% CI: 1.2-2.1) adalah faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual berisiko.

Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap empat remaja usia 15-24 tahun memiliki perilaku seksual berisiko. Karenanya, mengupayakan pembangunan ekonomi keluarga dan pencegahan kekerasan dapat berkontribusi untuk mengurangi perilaku seksual berisiko di kalangan remaja.

Kata kunci: Etiopia; perilaku seksual berisiko; sosiodemografi; pemuda.