Ilmu membuat hewan kecanduan narkoba (2012)

Ilmu saraf. 2012 Juni 1;211:107-25. doi: 10.1016/j.neuroscience.2011.08.014.

Ahmed SH1.

Abstrak

Penelitian yang melibatkan model hewan dari kecanduan narkoba dapat dipandang sebagai semacam psikiatri terbalik. Bertolak belakang dengan dokter yang berupaya merawat orang yang kecanduan untuk menjadi dan tetap berpantang, para peneliti berupaya membuat hewan yang naif narkoba kecanduan obat yang diketahui memiliki sifat adiktif pada manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk lebih memahami ilmu saraf dari kecanduan obat dan, pada akhirnya, menerjemahkan pengetahuan ini ke dalam perawatan yang efektif untuk orang dengan kecanduan. Ulasan ini tidak akan mencakup literatur luas yang telah terakumulasi selama 50 tahun terakhir tentang model hewan dari kecanduan narkoba. Sebagai gantinya, penelitian ini lebih ditujukan untuk penelitian terbaru yang mencakup dekade terakhir tentang kecanduan berbasis obat pada tikus (spesies hewan yang paling sering digunakan di lapangan), dengan fokus khusus pada upaya saat ini untuk memodelkan penggunaan kokain kompulsif. sebagai lawan dari penggunaan non-addiktif. Anehnya, ternyata pemodelan penggunaan kokain kompulsif pada tikus adalah mungkin tetapi lebih sulit daripada yang diperkirakan sebelumnya. Bahkan, tampaknya ketahanan terhadap kecanduan kokain adalah norma pada tikus. Seperti pada pengguna kokain manusia, hanya beberapa tikus saja yang rentan. Kesimpulan ini memiliki beberapa implikasi penting untuk penelitian di masa depan pada neuroscience dari kecanduan kokain dan pengembangan obat praklinis.